Sumber:https://www.akibanation.com/anime-review-boku-no-hero-academia-jangan-menyerah-mencoba/
Setiap makhluk yang bernyawa, setiap sisi dari kehidupan di dunia pastilah memiliki rahasia yang tak banyak diketahui orang atau bahkan tak banyak dipercayai orang. Namun apapun alasan di balik itu ketika menghadapi mimpi dan kemustahilan hanya ada satu jalan: jangan menyerah sebelum mencoba. Barangkali itu lah pemikiran paling keren dan nyata yang bermaksud disampaikan oleh sang creator BOKU NO HERO ACADEMIA pada pembukaan animenya di episode satu dan dua.
Setiap makhluk yang bernyawa, setiap sisi dari kehidupan di dunia pastilah memiliki rahasia yang tak banyak diketahui orang atau bahkan tak banyak dipercayai orang. Namun apapun alasan di balik itu ketika menghadapi mimpi dan kemustahilan hanya ada satu jalan: jangan menyerah sebelum mencoba. Barangkali itu lah pemikiran paling keren dan nyata yang bermaksud disampaikan oleh sang creator BOKU NO HERO ACADEMIA pada pembukaan animenya di episode satu dan dua.
Manga karya Kohei Horikoshi yang dikenal pembaca mulai 2014 ini sudah mengudarakan serial anime sejak 3 April 2016 lalu. Prediksi ramai yang muncul dari setiap obrolan para fans dalam dunia maya memang tepat sasaran. Kesan pertama saat melihat versi anime ini “wow! bakalan lebih dari dari serial kephalawanan lain nih” dan beneran saja, sekali lihat dijamin langsung ketagihan nunggu episode selanjutnya. Apalagi opening theme nya dibawakan oleh duo om rocker Porno Graffitti seolah memperkuat dan menghidupkan aura hero dalam cerita ini.
Nggak usah dibahas kali ya gimana cerita dalam episode awal-awal ini dibuka. Yang pasti bagi pembaca manga udah hafal sekali. Lebih jelasnya memang nggak jauh dari cerita per chapternya. Bisa dibilang 90% tepat malahan. Bagaimana Deku (Izuku Midoriya) dibully oleh orang-orang disekitarnya karena ia memang tak punya kekuatan super selayaknya manusia pada zaman itu. Awalnya ia memang sangat depresi dan hampir menyerah dengan keadaan tersebut. Namun pertemuannya dengan sang hero idola nomor satu All Might sepertinya memang sebuah jalan dari Tuhan agar ia sadar dan tidak menyerah. Rahasia di balik All Might inilah yang akan mengawali perjuangan Deku pada jalan superhero. Oh episode tiga,… cepatlah perjelas semua ini
Dari segi cerita, buat mimin Boku No Hero Academia menang menarik sangat jauh dibanding cerita hero kebanyakan. Tema yang diangkat beneran bisa bikin penonton penasaran, terhibur sekaligus menahan emosi tangisan secara bersamaan. Penasaran dan semangat, soalnya pertarungan antara hero dan villain emang heboh sekali. Sangat menghibur bagi yang kangen anime jenis action berapi-api. Dan ya, bersamaan itu penonton juga bisa dibuat menangis oleh background Deku yang melas. Melas banget karena dia harus berjuang lebih berat ketimbang manusia normal yang sudah dianugerahi kekuatan super sejak lahir (Deku adalah jenis manusia no ability). Selain itu diluar dugaan kenyataan tentang All Might juga bisa bikin kalian kaku dalam sekejap. Menahan kebenaran hidup yang pahit.
↑↓
Deretan seiyuu dari setiap karakter utama Boku no Hero Academia juga cocok sih, terutama Deku ang tetap di pegang oleh seiyuu video comic nya dari tahun lalu. Suara tipis plus tinggi dari Yamashita Daiki cukup mewakili jati diri Deku. Oh wait, dia emang kebagian karakter kayak begini melulu sih kebanyakan ya, jadi memang pro mendalami sosok teraniaya tapi susah takhluk macam Deku. Sementara untuk sosok All Might yang di pegang oleh Miyake Kenta malah jauh lebih sangar ketimbang saat masih di bawakan oleh Genda Tesshou dalam video comic terdahulu. Kecuali si Katsuki Bakugo alias Kacchan, sosok teman masa kecil Deku sekaligus pemilik kekuatan super berupa ledakan yang dalam anime ini malah di lempar kepada Nobuhiko Okamoto. Entah mengapa meski suara dia lantang, masih kalah feel sama seiyuu nya saat di video comic yaitu Yuuichirou Umehara. Mau diapain juga suara Umehara lebih berat dan nendang untuk mewakili sosok Kacchan. Tapi mungkin karena suara Umehara berbau berat kalem kali ya jadi kesannya lebih berwibawa untuk membawakan karakter ini, sementara sifat Kacchan memang jatuh nya ke arah “lantang-brandalan” ketimbang “dalam dan dewasa”.
Lalu kalau dilihat dari segi artwork, iyelah siapa yang bisa mengalahkan jebolan Studio Bones, apalagi desain karakternya dari Umakoshi Yoshihiko, si master yang pernah beberapa waktu lalu membuat desain untuk Saint Seiya Omega. Jelas hasilnya tajam dan kuat, mewakili watak masing masing karakter secara sempurna untuk versi anime.
Yang bikin lebih salut lagi, satu chapter manga bisa menghasilkan dua episode anime lho?! bener-bener detail nih team projectnya. Tetapi kalau dilihat dari rencana jumlah episode cuma tiga belas kok kayak kurang panjang mengingat versi manga sudah menginjak delapan volume (on going). Semoga dengan ending di episode tiga belas tidak banyak merubah jalan cerita Boku No Hero Academia dari originalnya. Yah balik lagi, siapa yang bisa menebak kalau belum mencoba nonton atau mengikuti. Siapa tau nanti bakalan di bikin ber-season season kayak anime populer yang sudah-sudah.
Secara keseluruhan, anime ini sangat amat recommended untuk para pecinta action super hero dan science fantasy. Nggak cuma adegan tonjokan mereka saja yang bisa bikin mata keler susah pindah channel. Tetapi juga penataan alur cerita yang apik di dukung kejutan-kejutan rada nyebelin kokoro. Nggak bosenin banget deh. Bisa jadi kalian bakalan nggak sabar nunggu perilisan episode selanjutnya. Eh, sedikit saran sih, kalau mau lebih seru, jangan baca manga nya dulu sebelum nonton anime nya (kalau udah terlanjur ya gapapa sih hehe) soalnya feel dari anime ini bakal lebih dapet kalau nggak nengokin spoiler dari manga. Sama persis soalnya. Ya kali aja terlanjur baca, better jangan di ingat-ingat, tonton dan rasakan bagaimana tekanan menjadi Deku di serial ini Selamat menonton!
Overall: A+
Artwork: A
Story: A+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar